Hari ini, usai berkaca, kutatap dengan hati bergetar pesan singkat yang tergantung di pintu lemari. Pesan itu kusalin ulang dari secarik kertas yang disematkan akhwat fillah pada sebuah buku. Hampir setahun buku itu berada di tanganku, menemaniku menyuburkan hati dan iman, di kegersangan rimba bumi sakura.
"Semoga kita bisa berkaca,
pada cermin-cermin terdahulu
yang takkan pernah berkarat
sampai akhir zaman
Bilal, Yasir, Sumayyah,...
tentang arti sebuah KESETIAAN"
Ya Rahman,
menangkan aku dalam setiap ujian kesetiaan...
aku takkan pernah sanggup untuk menahan cemburuMu.
sungguh...
"Semoga kita bisa berkaca,
pada cermin-cermin terdahulu
yang takkan pernah berkarat
sampai akhir zaman
Bilal, Yasir, Sumayyah,...
tentang arti sebuah KESETIAAN"
Ya Rahman,
menangkan aku dalam setiap ujian kesetiaan...
aku takkan pernah sanggup untuk menahan cemburuMu.
sungguh...
Comments