Skip to main content

Duka

Jika lara singgah di hatimu,
membuatmu bersimbah duka,
karena perpisahan dengan yang tercinta,

dengan apa kan kau sebut rasa dalam hati
saudaramu di Palestina?

: Perpisahan bagi mereka adalah dunia dan kubur,
dengan wajah-wajah cinta tak dikenali
karena bom memecahnya menjadi ribuan keping.

Jika kerinduan itu menusuk-nusuk kalbumu,
sedemikian dalam,
menjerat ingatan.

: Maka kerinduan akan kedamaian, ketenangan,
dan anak-anak yang tumbuh wajar itu
serupa apakah jeratannya?

Lihatlah ketegaran yang mereka ajarkan!
Perjuangan tetap diteruskan sampai menang, atau mati.
Bukan hanya demi tanah kelahiran,
tapi sebuah simbol pertarungan antara haq dan batil
yang harus dimenangkan

Comments

Gawtama said…
assalaamu'alaikum
karena gak ada tagboardnya, akhirnya saya pesen disini aja deh. template blognya sama euy sama saya, www.gawtama.blogspot.com
btw, kenapa gak bikin tagboard aja
trus, dirapihin lagi donk biar keliatan lebih enak

salam kenal ya
rieska oktavia said…
waalaikumussalam wrwb

salam kenal lagi...
iyah, templatenya sama.
tapi yang ini tanpa shoutbox.
masih apa adanya banget.

udah dicoba dirapiin lagi tulisannya, makasih yaa

-rieska-

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R