Prolog:
tulisan ini dibuat khusus untuk menjawab sebuah komentar pada tulisan sebelumnya yang berjudul 'absen'.
At 7:14 PM, iugee said...
Eceu, kumaha kitu bacaan Qur'an na?.. BismiRRahirrahmanirrahim?
Gak Ada 'L' yah disana mah?
Hihi.. lucu yah..
Sekaligus menakjubkan,
Tapi bagaimana orang2 seperti itu berkomitmen yah?
Bukan kah salah satu pupuk dari iman itu adalah ilmu?
Hemm..
Mungkin mereka begitu dekat dengan 4JJI ya..
Selalu di bimbing..
Kekuatannya mendekat kepada 4JJI membuat 4JJI juga lebih bersemangat mendekati mereka..
Semoga bisa dijadikan teladan..
---
My Comment:
Amin...
Dia bisa melafalkan huruf l dengan cukup baik, subhanallah yaa...^_^
Selain bisa mengaji (membaca Al Quran), dia juga mengajarkan saudara-saudaranya yang lain mengaji.
OOT, salah satu yang membuat mudah proses belajar melafalkan huruf hijaiyyah adalah pengetahuan mengenai makharijul huruf. Bagaimana karakter huruf-huruf dan juga cara 'menimbulkannya'. Saya sempat agak bingung dengan ini, namun mengingat pelajaran ustadz tentang ini mempermudah untuk menerangkan dan membantu mereka untuk memahami, bagaimana membunyikan huruf-huruf tersebut.
Yang agak membuat repot kemudian adalah menerjemahkan pelajaran itu ke dalam bahasa jepang. Huwaa...karena pelajaran tentang baca membaca AQ ini dibagi dalam kelompok kecil dimana saya terpisah dengan penerjemah. Hiks... ganbatteru deh...english campur japanese.
---
Salah satu yang memupuk keimanan adalah ilmu, itu adalah betul sekali. Ilmu juga yang merupakan dasar sebuah komitmen, itu juga betul.
Ilmunya memang sederhana, tapi diamalkan, jadinya berkah, lalu bertambah dan semakin menguatkan.
Subhanallah...
Mereka tidak merasa pintar, senantiasa belajar dan mengajarkan. Itulah yang kemudian juga ikut membangun komitmen, memupuk keimanan. Tentunya dibarengi dengan membangun kedekatan dengan Allah SWT.
OOT, muslimah lain lagi bisa diajak berdiskusi tentang pergerakan-pergerakan Islam, dsb.
Saat kita merasa pintar, saat itulah kita sesungguhnya bodoh...
tulisan ini dibuat khusus untuk menjawab sebuah komentar pada tulisan sebelumnya yang berjudul 'absen'.
At 7:14 PM, iugee said...
Eceu, kumaha kitu bacaan Qur'an na?.. BismiRRahirrahmanirrahim?
Gak Ada 'L' yah disana mah?
Hihi.. lucu yah..
Sekaligus menakjubkan,
Tapi bagaimana orang2 seperti itu berkomitmen yah?
Bukan kah salah satu pupuk dari iman itu adalah ilmu?
Hemm..
Mungkin mereka begitu dekat dengan 4JJI ya..
Selalu di bimbing..
Kekuatannya mendekat kepada 4JJI membuat 4JJI juga lebih bersemangat mendekati mereka..
Semoga bisa dijadikan teladan..
---
My Comment:
Amin...
Dia bisa melafalkan huruf l dengan cukup baik, subhanallah yaa...^_^
Selain bisa mengaji (membaca Al Quran), dia juga mengajarkan saudara-saudaranya yang lain mengaji.
OOT, salah satu yang membuat mudah proses belajar melafalkan huruf hijaiyyah adalah pengetahuan mengenai makharijul huruf. Bagaimana karakter huruf-huruf dan juga cara 'menimbulkannya'. Saya sempat agak bingung dengan ini, namun mengingat pelajaran ustadz tentang ini mempermudah untuk menerangkan dan membantu mereka untuk memahami, bagaimana membunyikan huruf-huruf tersebut.
Yang agak membuat repot kemudian adalah menerjemahkan pelajaran itu ke dalam bahasa jepang. Huwaa...karena pelajaran tentang baca membaca AQ ini dibagi dalam kelompok kecil dimana saya terpisah dengan penerjemah. Hiks... ganbatteru deh...english campur japanese.
---
Salah satu yang memupuk keimanan adalah ilmu, itu adalah betul sekali. Ilmu juga yang merupakan dasar sebuah komitmen, itu juga betul.
Ilmunya memang sederhana, tapi diamalkan, jadinya berkah, lalu bertambah dan semakin menguatkan.
Subhanallah...
Mereka tidak merasa pintar, senantiasa belajar dan mengajarkan. Itulah yang kemudian juga ikut membangun komitmen, memupuk keimanan. Tentunya dibarengi dengan membangun kedekatan dengan Allah SWT.
OOT, muslimah lain lagi bisa diajak berdiskusi tentang pergerakan-pergerakan Islam, dsb.
Saat kita merasa pintar, saat itulah kita sesungguhnya bodoh...
Comments