Pagi ini, saat saya membuat sarapan standar, roti bakar dan sosis (hari ini tanpa keju), saya berpikir tentang situasi politik di kampung halaman. Masih ingat cerita saya tentang penonton ? Ya, pemilu baru saja diadakan tanggal 5 Juli yang lalu, hampir dua pekan dari sekarang.
Sebenarnya saya masih belum terlalu faham tentang masalah itu. Saat di ITB dulu, meski ikut terlibat di organisasi mahasiswa, ikut berdiskusi tentang gerakan mahasiswa, dan sebagainya, tetap saja saya adalah yang paling awam tentang ini dibanding kawan-kawan yang lain. Jujur saja, dibanding berkutat dengan dunia abu-abu itu, hal-hal yang lebih sosial, memasyarakat, dsb., sepertinya lebih menghanyutkan untuk ditelusuri. Tapi kadang tak banyak pilihan yang bisa diambil, karena tugas itu bukan suka atau tidak suka, ataupun mau tidak mau. Lebih kepada melihat kebutuhan lapangan. Siap tak siap harus maju. Katanya...
Persis seperti saat diminta orasi di BIP, atau menjadi humas dan publikasi saat aksi, padaha