Kemarin sepupuku mengunjungiku. Untung dia datang saat cacarku sudah nyaris sempurna keringnya. Akupun baru saja usai membersihkan setiap sudut kamar, mengusir virus-virus yang mungkin tersisa. Belum sempat kami mengobrol panjang, panggilan ashar menyentakkanku. Dan kutemukan tak ada siapapun di kamar ini.
Jelang dini hari, pada jam dimana aku terbiasa terjaga, aku tersentak dengan cara yang berbeda dari biasa. Episode petualangan yang kualami menghadirkan tokoh-tokoh dari kampung halaman, beserta setting delman, angkutan kota, jalanan sempit, sawah dan sungai, yang akrab dengan tanah kelahiran.
Aku masih mencari, ada apa gerangan.
Kerinduan yang memuncak akan kampung halaman?
Baru setelah muka ini terbasuh wudhu, sebuah lintasan hadir. Tentang kelalaian yang selama ini kulakukan. Kupanjatkan doa untuk saudara-saudara satu hatiku tapi rasanya aku lupa saudara-saudara satu darahku.
Astaghfirullah...
Ya Rahman, ampuni kelalaian saya...
...
(biarpun terlambat, bait-bait doa itu akan kupanjatkan lagi mulai sekarang, aku juga ingin berkumpul di surga dengan mereka saudara-saudara satu darahku, dengan rahmat dan ampunanNya)
Jelang dini hari, pada jam dimana aku terbiasa terjaga, aku tersentak dengan cara yang berbeda dari biasa. Episode petualangan yang kualami menghadirkan tokoh-tokoh dari kampung halaman, beserta setting delman, angkutan kota, jalanan sempit, sawah dan sungai, yang akrab dengan tanah kelahiran.
Aku masih mencari, ada apa gerangan.
Kerinduan yang memuncak akan kampung halaman?
Baru setelah muka ini terbasuh wudhu, sebuah lintasan hadir. Tentang kelalaian yang selama ini kulakukan. Kupanjatkan doa untuk saudara-saudara satu hatiku tapi rasanya aku lupa saudara-saudara satu darahku.
Astaghfirullah...
Ya Rahman, ampuni kelalaian saya...
...
(biarpun terlambat, bait-bait doa itu akan kupanjatkan lagi mulai sekarang, aku juga ingin berkumpul di surga dengan mereka saudara-saudara satu darahku, dengan rahmat dan ampunanNya)
Comments