Skip to main content

Devoted Friend

Masih kupikirkan apa yang hendak aku tuliskan malam ini disini. Lalu kutemukan sebuah puisi yang dibuat dan dikirim kawan, sahabat, dan saudaraku terkasih.

Aku ingin mematrinya disini, mengingat hangat yang menjalari hatiku, serta mengenang kebersamaan kami...

Ya, Allah kekalkan ikatannya, satukan kami senantiasa dalam cinta dan taat kepadaMu
---

Bismillah....
Untuk dua orang berharga yang ALLAH kirimkan dalam kehidupanku :

Every minute bestows something precious
Whether being known or imperceptible
Every second furnished by sense
Whether being gathered or undiscovered

Until we realized
Allah has sent
that precious things through a friends, and friends create a sense it self.

Dear Allah,
You made us have an enormous encounter
You made us have a time to know each other
You made us have a completely regardful relation
and YOU unite our heart without nothing, but YOUR Affection

Dear Allah,
Let us have that wonderful LOVE
The LOVE that could bring us to see YOUR face with delight

Allah,
I adjure YOU,
Cause YOU're my ONLY Hope, my ONLY shelter

There are two persons,
Most I love,
Most I care,
And means a lot to me
has a big day on a same moment,
in the beginning of August will be yours
I'll see you in a Happiness dress, a Brightness Smile, and a Blossom Heart
May ALLAH spread HIS LOVE and BLESSING all the time to both of you :).

TO MY DEVOTED FRIENDS....
RIESKA & NIKEN

it just me, :)
1***.-

Rieska pernah bilang, bahwa menjadi perantara hidayah Allah adalah sesuatu yang sangat berharga. Dan bagi orang yang mendapatkannya, maka itulah harta termahal yang dimilikinya.
Alasan itu yang membuat saya sangat menyayanginya, sangat...
karena atas ijin Allah,saya punya kesempatan untuk dapat Harta itu.
Ries, saya sangat menyayangimu...
Saya berharap kamu mendapat sesuatu yang jauh lebih besar dari rasa sayang yang mampu saya beri, karena ALLAH telah memilih kamu sebagai salah satu pembawa Hidayah itu bagi saya. Hidayah yang tidak mungkin saya tukar dengan apapun di dunia ini,
kecuali ia semahal SYURGA...

"..fawatstsiqillahumma raabithotaha.."

wassalamu'alaykum wr wb.
always luv u,
1***.-
------------------------

then i m so speechless,
tears speak louder
warming my heart

having her,
is one of the best thing in my life
being loved, with real love
being a different person
that I couldn't imagine before

maybe she never know,
she make me learn how to love,
how to be a better person

I hope that we ll have a never ending love story...

rieska
::praying and waiting for the same moment
that she ll get,
the moment that ll change her live
jumping to the next stage of being `abid

Comments

Anonymous said…
hhm..rieska, when i read, then "my tears rise in the heart and gather to the eyes", In feeling deep about this "completely regardful relation", i won't loose this feeling, I won't.., I promise I'll keep this feeling, ever after..
May Allah keep this feeling in our heart, always..

you know me.-
Anonymous said…
^-^
subhanallah...

Popular posts from this blog

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R

Rahasia Hati

Percaya tidak, bahwa kita akan benar-benar jatuh cinta pada pasangan kita setelah kita menikah? Itu pesan yang tersirat di kitab suci, yang aku coba percayai. Aku selalu bilang pada orang-orang di sekitarku bahwa aku tak ingin jatuh cinta dan punya pacar karena tak mau patah hati. Beberapa kawan menganggap hal ini gila. Kadang aku sendiri tak benar-benar yakin sepenuhnya. Tapi dengan apa kita kan sanggup menyangkal apa-apa yang telah Ia tetapkan? Hal itu baru kubuktikan sendiri setelah aku menimbang perasaan dan pikiranku, tentang orang yang menjabat tangan ayahku, tepat 20 hari yang lalu. Lelaki ini datang dari dunia yang teramat beda dengan dunia yang selama ini akrab denganku. Bahkan kami bertemu pertama kali hanya selang 3 hari sebelum hari yang bersejarah itu. Namun hari demi hari, selapis demi selapis, rasa kasih itu menyusup dalam hati kami. Dia menyebutnya cinta yang bertambah setiap hari, aku menyebutnya syukur setiap hari karena menemukannya, menemukan belahan ha

DalamHening

Sejak acara rutin kami diadakan, hanya sekali dua kali saja dia datang. Lalu ia menghilang. Pekerjaan dan sakit ibunya-sampai ia meninggal di kota lain-membuatnya lama tak hadir. Hingga kemarin ia tak muncul. Sampai-sampai, aku tak pernah berhasil mereka-reka seperti apakah wajah muslimah jepang yang satu ini. Saat ibunya meninggal, Juli lalu, aku sempat mengiriminya e-mail lewat kawan (dia membantu menerjemahkan) balasannya adalah ia merasa tak ingat aku, tapi ia mengucapkan terima kasih. Walah...guru yang masih payah aku ini...tak mengenali dan tak dikenali muridnya sendiri. Hiks... Kemarin, Allah mengizinkan kami bertemu. Ia hadir saat acara hampir usai. Aku memang tak mengenalinya. Tapi ketika di sekitarnya berserakan kertas, dan orang-orang di sekitarnya dan ia bergantian menulis kertas itu, puzzle di kepalaku mulai tereka. Yaa.. dia lah orang itu. Orang yang aku nanti kehadirannya. Tapi seperti biasa, dalam keramaian, aku masih saja terlalu pemalu untuk mengajaknya bicar