"Dimanakah para ummahat?"
Status YM seorang adik, mengusikku yang 'invisible' sejak pekan lalu, untu bertanya: mencari saya? ;)Ternyata ada kegelisahan yang menggelitik si adik itu dan menginspirasiku untuk menuliskannya disini.
Kenapa di wilayah kerja sulit sekali ditemukan ummahat? Salahkah berkontribusi di bidang sesuai ilmu yang kita kuasai? Kenapa, kesannya yang 'terlihat' berdakwah di masyarakat luas itu hanya bapak-bapak saja?
Pertanyaan-pertanyaan semisal itu bukan hanya pertanyaan yang berkembang di kalangan seusianya, dan aku juga pernah memikirkannya. Tapi juga di milis muslimah 'dewasa' yang kuikuti pernah jadi topik diskusi yang cukup seru.
[Bersambung]
Status YM seorang adik, mengusikku yang 'invisible' sejak pekan lalu, untu bertanya: mencari saya? ;)Ternyata ada kegelisahan yang menggelitik si adik itu dan menginspirasiku untuk menuliskannya disini.
Kenapa di wilayah kerja sulit sekali ditemukan ummahat? Salahkah berkontribusi di bidang sesuai ilmu yang kita kuasai? Kenapa, kesannya yang 'terlihat' berdakwah di masyarakat luas itu hanya bapak-bapak saja?
Pertanyaan-pertanyaan semisal itu bukan hanya pertanyaan yang berkembang di kalangan seusianya, dan aku juga pernah memikirkannya. Tapi juga di milis muslimah 'dewasa' yang kuikuti pernah jadi topik diskusi yang cukup seru.
[Bersambung]
Comments