Skip to main content

Kreatif [3]

Bagaimana menjadi membangun diri menjadi lebih kreatif?
(hehe...ketauan, kopipaste dari tulisan sebelumnya)

Selagi ingat, saya rangkumkan inti dari bab 14 buku CREATIVITY, yaitu ENHANCING PERSONAL CREATIVITY. Btw, kok saya ga kreatif banget yaa...nyuplik-nyuplik dari buku...^_^

Langkah pertama adalah merangsang tumbuhnya keingintahuan dan ketertarikan (cultivating of curiousity and interest).

Untuk itu kita bisa melakukannya dengan:
1. cobalah untuk merasa 'surprise' oleh sesuatu setiap hari
2. beri suprise minimal satu orang setiap hari (yang ini dibahas sedikit di tulisan kedua)
3. setiap hari tuliskan apa yang mengejutkan dan bagaimana kita mengejutkan orang lain
4. ikuti lintasan pikiran saat ia tertarik akan sesuatu, meskipun itu diluar bidang kita, atau keahlian kita selama ini. jangan terlalu merasa sok sibuk untuk mengeksplore lebih jauh.

Setelah rasa ingin tahu dan ketertarikan itu hadir, biasanya ia relatif tak bertahan lama. (Entropi di hukum kedua termodinamika?) Tanpa sesuatu yang spesifik, pikiran kita akan kembali 'normal'. Karenanya perlu dilakukan step kedua yaitu menghadirkan flow alias cultivating flow in everyday life. Flow ini, smoga saya tak salah mengerti, adalah kondisi saat kita benar-benar larut dalam pekerjaan yang kita lakukan. Belajar, meneliti, menulis, dan sebagainya. Sepenuh jiwa.

Beberapa cara yang dianjurkan antara lain:
1. bangun di pagi hari dengan tujuan yang spesifik untuk diraih
2. lakukan sesuatu dengan baik, maka sesuatu itu akan sangat menyenangkan
3. untuk tetap menikmati sesuatu aktivitas, maka kita perlu menambah tingkat kesulitan/kekompleksannya

[Bersambung, back to the school task...]

Kenapa menulis ini di tengah persiapan presentasi besok, padahal tak selembar slide pun yang sudah dibuat? Selain ingat janji, saya sedang pemanasan karena presentasi esok pun, tentang ini ^_^

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R