Skip to main content

Menulis

Akhir-akhir ini aku merasa seperti ada yang korslet di kepala. Kasus terakhir, kemarin pagi: gosok gigi bukan pakai odol alias pasta gigi, tapi pake krim pembersih muka. Huwaa...untung saja tidak tertelan, karena aku segera menyadari rasa mint yang hilang kala gigi depan disikat.

Aku sedang berpikir-pikir ada apa gerangan?

Ada banyak sekali persoalan yang memenuhi kepala ini. Masing-masing berebut meminta segera diselesaikan. Ada kebijaksanaan yang hilang kala semestinya diri ini mampu membuat prioritas dan pilihan-pilihan, terkait dengan alokasi perhatian, waktu, dan juga energi.

Salah satu persoalan yang diduga menjadi sebab serta akibat adalah karena malas menulis. Lihat saja, betapa sepinya blog ini, tak lagi muncul posting setiap hari seperti dahulu. Pun tulisan-tulisan di media-media lain juga tak ada

Baiklah, sepertinya kebutuhan untuk menulis setiap hari sudah harus diwajibkan lagi pada diri ini. Bismillah...

Comments

Iya Teh... ayo, menulis lagi. Pembaca setia selalu menunggu nih... ^_^. Btw, Teh pasang shoutbox dong, biar gampang sapa2nya...

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R