Skip to main content

KompetensiEmosi

Ini sebenarnya isu yang cukup lama ada, tapi tiba-tiba saja saya ingin kembali menge-cek list yang ada, terkait kompetensi emosi. Karena tidak tahu persis kata-kata pengganti dalam bahasa Indonesia, saya kutip sono mama (apa adanya) dari buku fenomenal tentang EQ.

Kompetensi Personal
(menentukan bagaimana kita memenej diri kita)

1. Self-Awareness (mengetahui kondisi internal, preferens, resources, dan intuisi)
a. emotional awareness
b. accurate self assessment (mengetahui kekuatan dan keterbatasan)
c. self confidence

2. Self-Regulation (memenej kondisi internal, impulses, dan resources)
a. sefl control
b. trustworthiness (maintaining standar kejujuran dan integritas)
c. conscientiousness (mengambil tanggung jawab performansi pribadi)
d. adaptability
e. innovation

3. Motivation (tendensi emosi yang mengarahkan atau memfasilitasi tercapainya tujuan)
a. achievment drive
b. commitment
c. initiative
d. optimism

Kompetensi sosial
(kompetensi yang menentukan bagaimana kita menangani aneka hubungan)

4. Emphaty (peduli terhadap perasaan, kebutuhan dan kepedulian orang lain)
a. understanding others
b. developing others
c. service orientation
d. leveraging diversity (menumbuhkan aneka peluang dengan aneka ragam manusia)
e. political awarenss (membaca emosi kelompok terkini dan kekuatan hubungan)

5. Social Skills
a. influence
b. communication
c. conflict management
d. leadership
e. change catalyst (menginisiasi atau memenej perubahan)
f. building bonds
g. collaboration and cooperation
h. team capabilities (menciptakan sinergi kelompok dalam meraih tujuan bersama)

Hemm...semakin terlihat banyak sisi yang masih bolong dan rapuh pada diri ini...

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R