Seiring dengan bergulirnya masa publikasi, maka interogasi demi interogasi pun harus kuterima. Sebenarnya agak jengah, menghadapi pertanyaan berulang yang aku terima dari kawan-kawanku. Dari yang satu aliran, sampai aliran yang melawan arus, mengajukan hal yang sama.
Kenapa pilihan sulit itu aku ambil?
Kadang aku merasa lelah menjawabnya, dan ingin menutup telinga saja. Pertanyaan-pertanyaan memburuku sementara tugas-tugas menuntut konsentrasiku. Berkali kali kupintakan kepada Allah untuk menjaga diri ini karena hati dan pikiranku sulit untuk dikendalikan. Padahal dalam sepekan ini, ada satu ujian dan enam report yang harus dituntaskan.
Ada masa dimana aku hanya memasang tampang emoticon senyum, dan pada masa yang lain aku harus menerangkan panjang lebar, karena logika yang kupunya tak serupa dengan yang kuajak bicara.
Ya Rahman...dalam jengah ini, aku tahu...rasa sayang dan kekhawatiran yang mendalam yang membuat mereka melakukan itu. Mereka takut aku salah pilih, mereka khawatir aku tak bahagia. Sepenuh hati aku berusaha menerangkan, memilahkan mana yang merupakan rule agama, mana yang merupakan darurat yang harus dihadapi.
Namun bagaimana yang tak mengenal Islam bisa memahami sesuatu atas dasar Islam? Dan aku sendiri tak mau menjual nama Tuhan atas kebodohan yang kubuat sendiri.
Yang pasti...aku berharap, waktu yang akan membuktikan.
Semoga aku menjadi salah satu yang menunjukkan kebesaranMu ya Rahman...
Bahwa muara segala ketaatan adalah ketentraman dan kebahagiaan yang hakiki
Dan kuinginkan keberkahan, menjadikan setiap momen yang menambah keyakinan padaNya.
Baik itu aku maupun orang-orang sekelilingku,
untuk kembali kepadaNya.
---
Mengenang diskusi2 panjang di YM
serta sidang kecil di ruang makan Komaba
tentang kucing dalam karung.
Kenapa pilihan sulit itu aku ambil?
Kadang aku merasa lelah menjawabnya, dan ingin menutup telinga saja. Pertanyaan-pertanyaan memburuku sementara tugas-tugas menuntut konsentrasiku. Berkali kali kupintakan kepada Allah untuk menjaga diri ini karena hati dan pikiranku sulit untuk dikendalikan. Padahal dalam sepekan ini, ada satu ujian dan enam report yang harus dituntaskan.
Ada masa dimana aku hanya memasang tampang emoticon senyum, dan pada masa yang lain aku harus menerangkan panjang lebar, karena logika yang kupunya tak serupa dengan yang kuajak bicara.
Ya Rahman...dalam jengah ini, aku tahu...rasa sayang dan kekhawatiran yang mendalam yang membuat mereka melakukan itu. Mereka takut aku salah pilih, mereka khawatir aku tak bahagia. Sepenuh hati aku berusaha menerangkan, memilahkan mana yang merupakan rule agama, mana yang merupakan darurat yang harus dihadapi.
Namun bagaimana yang tak mengenal Islam bisa memahami sesuatu atas dasar Islam? Dan aku sendiri tak mau menjual nama Tuhan atas kebodohan yang kubuat sendiri.
Yang pasti...aku berharap, waktu yang akan membuktikan.
Semoga aku menjadi salah satu yang menunjukkan kebesaranMu ya Rahman...
Bahwa muara segala ketaatan adalah ketentraman dan kebahagiaan yang hakiki
Dan kuinginkan keberkahan, menjadikan setiap momen yang menambah keyakinan padaNya.
Baik itu aku maupun orang-orang sekelilingku,
untuk kembali kepadaNya.
---
Mengenang diskusi2 panjang di YM
serta sidang kecil di ruang makan Komaba
tentang kucing dalam karung.
Comments
~ berkasihan itu indah Ries, jika hanya keranaNya ~
jazaakillah khair...awak memang selalu baik sama saya. saling mendoakan ya, always. love u...
makasih yan. jazaakillah khair
-rieska-