jangan menangis
karena tangisanmu seperti
pisau yang memahat luka hati ini
sebut saja keinginanmu
kan kukabulkan dengan tongkat sakti doaku
yang kuketuk-ketuk sepanjang malam bisu
atau biarkan tangan-tangan ini bekerja
sepanjang masa
membantumu membangun impian
tersenyumlah
agar mentari pagi bersinar
pancarkan energi pada sukma
-mengenangmu-
****
melesat
bak panah yang terlepas
bergerak mengiringi kilat
aku terpana
dengan pahatan luka
tertatih sendirian
berhenti sejenak
menatap dengan iba
lalu menyeret rasa
membetot urat saraf
merakit dalam logika yang tak ramah
apalagi terjamah
aku 'menyerah'
sekali hentakan
bentangkan jarak
biar berbeda tapak
selama jiwa masih satu jalan
sampai nanti berbagi senyum di dataran keabadian
-mengenangmu II-
Tokyo, 25 Juni 2004
rieska
karena tangisanmu seperti
pisau yang memahat luka hati ini
sebut saja keinginanmu
kan kukabulkan dengan tongkat sakti doaku
yang kuketuk-ketuk sepanjang malam bisu
atau biarkan tangan-tangan ini bekerja
sepanjang masa
membantumu membangun impian
tersenyumlah
agar mentari pagi bersinar
pancarkan energi pada sukma
-mengenangmu-
****
melesat
bak panah yang terlepas
bergerak mengiringi kilat
aku terpana
dengan pahatan luka
tertatih sendirian
berhenti sejenak
menatap dengan iba
lalu menyeret rasa
membetot urat saraf
merakit dalam logika yang tak ramah
apalagi terjamah
aku 'menyerah'
sekali hentakan
bentangkan jarak
biar berbeda tapak
selama jiwa masih satu jalan
sampai nanti berbagi senyum di dataran keabadian
-mengenangmu II-
Tokyo, 25 Juni 2004
rieska
Comments