Skip to main content

Sebentar Lagi

Perenungan yang ditulis seorang sahabat sekaligus saudariku...
Izinnya telah kupinta untuk memuatnya disini.
Agar aku senantiasa mengingatnya.

---
Selasa, 18 Mei 2004

Bismillah ar-Rahmaan ar-Rahiim

Petang ini, kembali HPku menerima pesan gembira. Dua
saudaraku yang telah lama bercorporate dalam jihad siyasi
di K, telah lulus sidang S1-nya. Ani (biologi Unpas'99)
dengan predikat cum laude dan Ema (dengan jurusan dan
kampus yang sama). Keduanya juga pengurus kaderisasi.

Bada maghrib, kembali HPku juga menerima pesan...dalam
nuansa yang jelas berbeda.
"Innalilahi wa innailahi roji'un, telah berpulang ke
rahmatullah ukhti Sri Sulastri bada maghrib ini"

Sungguh, selama ini aku tidak mengenalnya.
Dia 'hanyalah' teman dari temanku. Unisba'99, telah lulus
awal tahun ini, berdomisili di lebak gede. 3 pekan lamanya
dia terbaring di Boromeus. Seharusnya dia sudah bisa
pulang (kerumah), tapi mendadak dia KOMA dan terbaring di
ICU sejak 9 Mei, selama 5 hari. Dengan biaya 3 juta/hari!

disanalah aku mengenalnya.
di ruang ICU.
diliputi slang infus, oksifen, dan alat bantu lainnya.
dalam diam.
dalam sunyi.
Hanya samar irama ECG.

Kamis kemarin dia sadar dari KOMAnya, dan sudah bisa
dipindahkan ke ruang biasa. Sungguh ibunya sangat
bergembira saat itu. Dapat kulihat jelas denyar cahaya
dimatanya yang telah lama bengkak akibat tangis sekian
lama. Beliau menceritakan kabar tersebut ke hampir semua
orang yang menjenguk.

Namun, Allah memang berkehendak lain. Allah sangat
mencintainya. Senin ia mengalami kejang, dan akhirnya
berpulang ke rahmatullah, Selasa bada maghrib, dengan
sebelumnya menitipkan salam untuk semua teman2nya dan
melafazkan syahadat dengan cukup jelas dan pelan sebelum
hembusan nafas terakhir.

Sungguh aku tidak mengenalnya sebelumnya.
tapi, melaluinya Allah telah menghadirkan banyak hikmah.

Sungguh, hidup hanyalah permainan dan persinggahan belaka.
Dia telah bertemu dengan Izrail. Setelah alam rahim, alam
dunia, sekarang beliau telah memasuki alam kubur.
Sejatinya, manusia akan berpulang dalam kesendirian,
kesunyian dan kegelapan. Mampukah kita melafadzkan kalimat
itu, sebelum hembusan terakhir?

ikhwah fillah,
Kita semua akan segera menyusul Ukhti Lastri.
sebentar lagi....
tak lama lagi...

---

Siapa namamu?
Gelap...
Siapa Tuhanmu?
Kaku...
Siapa Rasulmu?
Sunyi...
Apa kitabmu?
Gemetar...

wassalam,
-dian-
semoga kematian senantiasa menjadi pengingat kita

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R