Memang enak. memendam luka, membiarkannya menjadi api dalam sekam.
Rara
Kereta Tokyu Toyoko Line berlari dengan cepat. Penumpangnya tidak terlalu banyak. Biasanya, saat Ra pulang, dia harus rela berdesak-desakan. Tak sepadat bis di Jakarta tentu.
Ra duduk di gerbong kereta dengan mata yang menerawang jauh. Jika tak malu, ingin rasanya ia menangis sejak tadi. Tapi ditahannya kuat-kuat. Dia masih ingat peristiea saatt zemi tadi sore.
...huwaa...mandeg
Rara
Kereta Tokyu Toyoko Line berlari dengan cepat. Penumpangnya tidak terlalu banyak. Biasanya, saat Ra pulang, dia harus rela berdesak-desakan. Tak sepadat bis di Jakarta tentu.
Ra duduk di gerbong kereta dengan mata yang menerawang jauh. Jika tak malu, ingin rasanya ia menangis sejak tadi. Tapi ditahannya kuat-kuat. Dia masih ingat peristiea saatt zemi tadi sore.
...huwaa...mandeg
Comments